The Greatest Family in This World...

Assalamualaikum....

Keluarga...

Keluarga dapat kita ibaratkan dari komunitas terkecil dari kehidupan biosfer Habluminannas.
Keluarga merupakan suatu sistem yang saling terikat.
Suatu sistem yang biasanya terdiri dari Ayah, Ibu dan anak..
Ayah sebagai kepala keluarga, tempat keputusan diambil setelah melalui musyawarah keluarga.
Ibu sebagai penyeimbang dan pengurus keluarga, selayaknya sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap isi rumah.
Anak adalah anggota keluarga yang berhak untuk mendapat pengajaran dan wajib meneruskan nama baik keluarga.

Ada pepatah, "Like Father, like Sons".
Do you believe it ???
Can you receive it ???


Yeah...
Aku percaya akan pepatah itu...
Hal itu dijelaskan *diceritakan* di Surat Al-Lukman...
Diceritakan bahwa dalam keluarga harus terbentuk sistem yang jelas, saling berkaitan dan saling mendukung.
Ayah sudah semestinya menjadi "imam" yang membimbing dan mengajak jalan kebaikan yang otomatis menjauhi api neraka..
Ibu berperan sebagai asisten sang ayah.
Anak dengan penuh tanggung jawab harus belajar tentang hal itu..

Sesuai Keluarga Lukman..
Pak Lukman *aku sebut begini supaya lebih nyaman* mendidik anaknya dengan memberi contoh..
Beliau mengajarkan shalat sejak anaknya massih kecil.
Mulai menanamkan akidah Islam di hati anak anaknya.
Pak Lukman mengajarkan betapa pentingnya shalat berjamaah di masjid bagi laki laki..
Beliau selalu mengajak anaknya shalat berjamaah di masjid bersama dirinya juga.
Mengajari dengan memberi contoh, sungguh panutan yang bijaksana.
Saat sang anak sedikit mendayung menjauh dari "jalan" Allah, Pak Lukman segera menariknya kembali.
Menari kembali sembari memberi nasihat dan penjelasan tentang apa yang anak itu lakukan, dan akibat yang akan terjadi jika sang anak terus mendayung.

Mengapa tampak mudah mengajari dan mendidik anak seperti keluarga Pak Lukman??
Sekali diberitahu, sang anak langsung menurut dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.

Kuncinya penanaman sejak dini..
Sejak lahir telah diperdengarkan kalimat kalimat Allah..
Akidah tentang Iman Islam dan Taqwa juga disampaikan sejak kecil.
Dengan begitu, pondasi Islami telah merasuk di dalam jiwanya..
Terpatri dengan tebal dan terukir dengan jelas.
Watak pun bisa dibuat dengan landasan itu.

Saat anak masih polos dan murni, itulah saat yang tepat untuk memberinya "pondasi".
Bagi yang memiliki pengetahuan tentang bangunan, pasti tau fungsi dari pondasi.
Pondasi merupakan dasar dari bangunan.
Kokoh dan kuatnya bangunan bergantung pada pondasinya..
Kita dapat menganalogikan hal itu pada diri manusia *seorang anak*.

Di era sekarang ini, akhlak dan kedisiplinan kurang diperhatikan dalam metode pembelajaran pada anak.
Berdasarkan pengamatan yang saya ketahui di lingkungan tempat saya bermukim, kebanyakan adalah orang tua yang sibuk bekerja.
Berangkat pagi dan pulang malam.
Semua itu memang untuk keluarga.
Semua itu, tapi semua itu bukan hanya harta hasil bekerja.

Sejak pagi, anak sudah ditinggal dan dipercayakan pada pembantu.
Interaksi anak lebih sering dengan pembantu ketimbang dengan orang tuanya sendiri.
Kasih sayang yang didapatkan sang anak sebagian besar didapat dari pembantu, bukan orang yang telah melahirkan dan menafkahinya.

Dampak dari kebiasaan seperti itu antara lain, sang anak bisa saja merasa kurang diperhatikan oleh orang tua, sehingga dia mengambil langkah yang dia *mungkin* tau kalo itu keliru, untuk mendapatkan perhatian & kepedulian dari orang tua.

Banyak hal yang akan bermunculan setelahnya, mengenai pengertian akan ”benar dan salah“. Ini sebuah prinsip yang sebaiknya seorang anak tau lebih dini. Kadang walaupun sang anak tau itu salah. Akan tetapi, entah dorongan rasa “penasaran” dan “lingkungan” yang juga membuatnya tetap bisa terjerumus. Banyaknya jenis pergaulan dan suara-suara di lingkungan sekitar pun turut menggoda. Hingga akhirnya sang anak pun meraba-raba mencari kenyamanan. Dimana ia sendiri pun tidak tau nyaman itu yang bagaimana. Dan ia pun hanya bisa mencoba-coba di dalam pencariannya.

Sebuah Pelarian.
Pelarian lah yang akan dicari oleh sang anak saat jauh dari orang tua yang seharusnya memperhatikan perkembangannya.
Bukan seorang pembantu.
Ia bingung, saat ingin bertanya tentang hidup.
Selama ini dia diasuh oleh pembantu, dan tidak mungkin dia menggantungkan hidupnya pada pembantu.*bukan diskriminasi terhadap pembantu, maaf*
Lantas, dipun memilih untuk mencari tau sendiri.
Tanpa bimbingan orang tua.
Tanpa pengawasan dan arahan orang tua.
Bisa dia memilih beberapa "tempat berlabuh" untuk jiwa galaunya yang haus akan kasih sayang.
Entah dengan teman bergaulnya, yang dia rasa lebih mengerti tentang kebutuhan dan masalah yang sedang dia hadapi.
Bisa dia memilih dengan pacar.
Pacar sebagai tempat mencurahkan dan mendapat kasih sayang..
Yang dia rasa dan dia pikir dapat membantu meredam dan mengurangi rasa resahnya..
Di mana hal ini justru menjadi salah, ketika semua menjadi terlarut di dalamnya dan sulit untuk melepaskan diri...

Kasih sayang yang sebenarnya adalah tugas orang tua.
Bahkan ada juga yang berpaling ke obat-obatan dan minuman keras sebagai pelariannya.
Hanya demi pencarian dasar hidup dan kasih sayang, yang membuatnya dapat terjerumus ke dalam sesuatu yang sebenarnya bukan jalan yang ia cari..

Sungguh pondasi Iman dan Taqwa yang kurang mumpuni dari sang orang tua.
Sehingga prinsip agama, sosial dan norma norma lain tidak dia perdalam dan terapkan dalam mengarungi hidup.
Hanya berbekal dan bermodal rasa penasaran dan haus kasih sayang lah dia mengayuh roda kehidupan.

Siapa yang salah pada fenomena itu??

Entah siapa yang salah.
Kita tidak bisa menyalahkan orang tua begitu saja.
Secara, mereka bekerja untuk keluarga dan demi tuntutan hidup di zaman sekarang ini.
Mereka sudah benar dalam menjalankan tugas mereka sebagai orang tua yang memang wajib memenuhi kebutuhan buah hatinya.
Tapi, tentang bekal hidup, mereka salah kaprah.
Masukan positif kurang diperhatikan. Padahal masukan-masukan dari orangtua menjadi sangat penting di dalam perkembangan anak. Baik itu yang akan membangun motivasi dari dalam dirinya, yang akan selalu membangun dan semakin menguatkan kepekaannya akan berbagai hal yang ada di lingkungan sekitar.
Mereka hanya berpedoman pada materi, sekedar peduli bagaimana dunia studynya, dan hal yang mendasar untuk survive anaknya, dirasa sudah cukup dalam mendidik dan membentuk pondasi seorang anak.

Actualy, those are not the main needed for him or her.

Yang penting adalah pembentukan pondasi "mental" yang berdasar pada akidah yang kuat serta kasih sayang yang tulus dan tanpa batas.
Karena dengan hal itu lah seorang anak akan terbentuk pribadinya dan memiliki suatu prinsip yang kuat yang dapat ia pegang di sepanjang perjalanan dan langkah-langkah hidup yang akan ia arungi.
Karena dengan mental, pribadi dan *yang terpenting* landasan agama yang kokohlah, seorang anak dapat dipercaya untuk melejit dan merajai hidupnya.*di jalan Alloh tentunya*

Nah, sekarang kita ulas dari segi anak.
Aku mengulas diri sendiri ceritanya nih...
Secara aku masih berstatus sebagai seorang anak.
Hm...
Di sisi ini, aku mau nulis dengan gaya yang agak santai..
Masalahnya ini yang baca dari pihak anak juga..
Biar yang baca tau gimana sih rasanya galau..

Ok, go on.
Honestly, aku tidak menghadapi situasi yang parah macam itu..
Ada sih kegalauan.
Tapi kasih sayang yang mereka beri sudah tepat, cuma akunya saja yang belum bisa merealisasikan dan menerapkan ilmu yang aku dapat.

Anak yang galau karena kurangnya kasih sayang pasti akan berusaha mencari jawaban dan limpahan kasih sayang..
Sesuai dengan perkembangan psikologisnya, dimana seorang anak sedang gencar mencari jati diri...

Nah, meski begitu, bukan serta merta sang anak bisa membabi buta dalam memilih jalan.
Membabi buta, memilih tanpa mengindahkan aturan dan norma yang berlaku.
Meski tidak mendapat petuah yang memadahi dari orang tua, tapi sang anak harusnya juga sudah mengerti tentang mana yang patut dia lakukan dan mana yang harus jauh jauh dia tinggalkan.
Secara, di sekolah formal kita juga mendapat pelajaran Agama dan Kewarganegaraan yang sudah mengatur norma norma yang ada..
Jika kita *aku yang juga seorang anak* masih melenceng, itu karena kesalahan kita yang mengatasnamakan kurangnya kasih sayang dari orang tua.

At least, kita tau kalo narkoba dan miras itu ga boleh disentuh, apalagi dipakai.
Kalo nekat sih, itu bebal...
Lha itu dia yang harus kita sebagai anak menganalisa.
Kenapa kita bisa senekat itu.
Mencoba hal hal yang sudah jelas dilarang.


Ok, enough for the explanations

Kembali ke Keluarga Lukman..
Dalam keluarga yang harmonis dan selalu dibawah naungan akidah, output *dalam hal ini sang anak* pasti jadi anak yang baik jika pondasi telah dibuat sekokoh mungkin sejak dini..
Selain Keluarga Lukman, ada juga contoh keluarga yang lain..
Keluarga Ali Imran, Keluarga Ibrahim dan masih banyak lagi...

Semoga wacana tulisan *ceker ayam* ini bisa menjadi sesuatu yang berguna bagi kita..
Semoga curhatan ini bisa bermanfaat bagi kita semua..

Sekian dulu untuk hari ini..
Hopely we'll meet soon..
Lets share opinions with me...
This blog is Open and Free to leave Comments here...
Just Push Icon on the top right of this posting...

Bye, Chuik............

Wassalamualaikum....

*special thanx to my Whole Family, specialy for my mom and dad for unlimited Love and cares... thanx to Uni Amy too for sharing tears and opinion.. last but not the least, for the readers, you always give me new experiences*

Tulisan Waktu Di Jerman

Assalamualaikum,,,

Cup Cup Cup….. Belalang Kuncup…

Hm,,,

Agak gila nih…
Sejak semalem aku ngomong itu terus.
Entah kesambet setan belalang ato kerasukan siluman kuncup kembang, ga ngerti deh…
Ga penting juga sih..

Sodara sodara ku sekalian..
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan membahas masalah ”Memasak Gulai Kepala Kakap”.
Ok...
Bukannya blog ini udah berubah jadi blog masak memasak, dan bukannya aku banting setir jadi juru masak, tapi karena aku kangen ama masakan Indonesia...
Asli deh, di Jerman tu ga enak makanannya..
Mulai dari Waffel, omelet sampai kebab.
Minumnya juga ga enak, yaitu air soda *ga ada air mineral murni kecuali air keran*, jus jeruk tiap pagi *yang buat lambungku jadi ajang disco bagi cacing perut* sampe susu yang rasanya macam muntahan bayi *sumpah, aku belum pernah minum muntahan bayi*.

Mari kembali ke ”memasak gulai kepala kakap”.
Kenapa aku milih menu ini???
Karena aku ga suka ama makanan hewani, baik itu mamalia, unggas, melata, amfibi atau ikan sekalipun.
Semua bahan hewani ga suka kecuali telur, susu dan bebek goreng mas ali.
Sumpah, bebek goreng Mas Ali yang di dekat RS. Boromeus Bandung tu enak banget...
Pertama kalinya aku nyobain tu bebek, langsung deh jatuh cinta..
Ya, aku jatuh cinta ama bebek itu, bukan sama Mas Ali ato sama yang ngajak makan di situ.. *hehehe, piss ya, beb..*
Selain itu, si ”Beb” kan orang minang, jadi aku mempersembahkan resep ini buat si ”Beb”.

Mulanya mau buat ”Timlo Solo” tapi baru inget, di keluargaku ga ada yang dari Solo, paling paling cuma adekku yang sekolah di Solo, tapi aku ragu kalo mau tanya resep ke dia. Yang ada entar jadi Timlo asam manis bumbu ketek.
Nah kalo masalan padang tu gampang, tanteku ada yang dari minang...
Thanx to Mbak Wiwit Nasril, yang telah ngirim email tentang resep membuat ”Gulai Kepala Kakap” yang baik dan benar lengkap dengan takaran dari bahan bahannya.
Horas!!!!!!!!!
Eh, salah, ”Horas” tu batak ya...
Kalo minang apa dong???

Go on...
Mari kita mulai acara masak memasak bersama Uda oCHy....

Gulai Kepala Kakap -ini judulnya..

Bahan :
- Kepala ikan kakap 2 kepala
- Kelapa untuk santan 6 butir

Bumbu :
- Serai 2 batang
- Daun kunyit 2 lembar
- Daun jeruk purut 6 lembar
- Daun kemangi 2 ikat

Bumbu yang dihaluskan
- Bawang merah 20 butir
- Bawang putih 6 siung
- Lengkuas 8 cm
- Kemiri 20 butir
- Kunyit 8 cm
- Jahe 8 cm
- Cabai merah 200 gram
- Garam secukupnya

Cara memasak :
- Masak santan bersama dengan daun kunyit, daun jeruk purut dan serai.
- Saat setenagh matang, masukka bumbu yang sudah dihaluskan, aduk terus.
- Kemudian masukkan kepala ikan kakap yang sudah dibersihkan.
- Aduk terus supaya santan tidak pecah.
- Saat mendidih, masukkan daun kemangi, aduk beberapa saat.
- Setelah itu, gulai siap dihidangkan.
- Dimakan saat panas dan bersama nasi hangat semakin nikmat.


Kenyang......
Kenyang di sini bukan kenyang dalam bahasa Bali lho ya,,,

Ok, sekarang saatnya berkomentar gila tentang masakan di atas....
Itu resepnya asli dan teruji oleh badan permasakan daerah minang *ngasal*.
Tapi bener bener asli kok...
Mbak Wiwit tu jago masak, makannya juga jago....
Ga heran kalo badannya makmur gitu.....
Tapi kenapa Mas Gatot *suaminya sekaligus adik dari mamaku* langsing gitu ya???
Ga penting ah, itu urusan mereka..

Lanjut yuk, Uda....

Gulai kepala Kakap.
Dari judulnya aja udah keliatan kalo yang dipake di resep ini tu kepala ikan kakap.
So, in this casse, we use Kakap Fish’s head, jangan pernah diganti dengan kepala bapak kost anda, apapun alasannya, jangan dilakukan. Kalo ga ketemu kepala ikan kakap ya diganti pake kepala kepala ikan mas. Tapi sekali lagi aku bilang jangan pake kepala bapak kost, apa lagi pake kepala rektor kampus anda, hal itu bisa merubah cita rasa masakan ini.. Camkan itu, anak muda!!!
Lanjut...
Pada nyadar ga, kalo bahan bahan yang disebutin ama Mbak Wiwit tu lengkap banget.
Saking lengkapnya ya, sampe ukurannya tu detail, yang 2 lembar sampai 8 cm.
Aku agak sangsi nih ama Mbak Wiwit, selain jago masak dan perbankan, ternyata dia juga jago Ilmu Geometri.
Bayangkan aja, jahe ama kunyit aja diukur detail, barang kali pake mikrometer scrub mingkin ya??
Yah, who knows gitu loh.....
Lagi…
Bro…
Daun jeruk purut yang dipake tu bukan sembarang daun jeruk purut.
Daun jeruk purut yang habis dipetik dan masih segar musti direndam ama kembang 7 rupa.
Contoh kembangnya tu mawar, melati, anggrek, kamboja, sedap malam, bugenvil dan kemenya.
Perlu diingat, jangan gunakan benga bangkai. Apa lagi bunga bangkai yang habis makan semur jengkol.
Kenapa ga boleh??
Karena bunga yang ada di sini gunanya buat ngilangin setan yang ada di daun jeruk purut.
Kalo Kalian pake bunga bangkai, emang sih setan yang numpang dari pohon jeruk purutnya bakal pergi, tapi....
Ada tapinya, hantu terowongan Casablanca ama pocong perawan bakal datang.
Secara mereka suka banget ama bau jengkol.
Anda bisa buktikan sendiri.
Setelah dicuci bersih dan bebas dari roh jahat, baru deh tu daun bisa dipake sebagai bumbu.
Jangan sekali sekali menggunakan daun jeruk purut yang beli]um disucikan, jika kau langgar, niscaya kau akan mandul 7 turunan.
Dan anak anda nanti akan dihantui secara bergiliran tergantung dari hasil undian yang telah diputuskan oleh pihak panitia...
*katanya mandul tujuh turunan, kok bisa ngasih keturunan, bukannya kalo mandul ya udah berhenti gitu, kan ga bisa ternak anak lagi kan... Kalo gitu keturunan ke dua sampai tujuh tu keturunannya siapa??*

Sekian dulu postingan kali ini...
Laen waktu kita cerita lagi ya...
Wassalamualaikum...

E'ek Theory By oCHy

Assalamualaikum...

"Ya udah buru ke WC lah", suruh uni dari benua Asia..
"Entar ah, males, entar aja kalo e'eknya udah gedor gedor pintu aja", aku jawab jujur dan tulus...
"Lagian WC di sini tu WC duduk... AKu ga suka", sambungku lagi...

Hehehe...
Emang, aku ga suka ama yang namanya WC duduk..
Bagiku kurang PW aja gitu lho...
Lagipula, dengan adanya WC duduk itu udah mencoreng nama baik dunia peristilahan...
Dunia peristilahan???
Yup, secara selama ini kegiatan suci kita di WC sering disebut dengan istilah "nongkrong".
Nah, dengan terbitnya WC duduk, istilah nangkrong jadi kurang pas untuk dipakai...
Yang namanya nongkrong itu asyiknya ya sambil jongkok...
Kalo sambil duduk itu namanya bukan nongkrong, tapi ngetem.-->emang angkot?!?!?!
Udah jelaskan kenapa WC duduk itu mencemarkan dunia peristilahan...

Eniwey...
Ada beberapa alasan kenapa aku ga suka WC duduk.

1. Duduk membuat lubang pantat kita kurang terbuka kawan. E'eknya juga jadi susah keluar. Logis kan.. Coba kalo jongkok, pasti lebih lancar.. Gaya geseknya relatif kecil karena kontak e'ek dengan pemukaan kulit semakin sedikit dengan lebarnya jalan keluar. Ibaratnya e'ek sambil duduk tu macam di kota Jakarta, macet, mobil jadi susah jalannya, keluar kemacetan jadi susah dan lama. Kalo jongkok, tu ibarat di Semarang, masih lenggang jalanannya, sehingga orang lebih cepat sampai ke tujuan tanpa terjebak macet.
Hal diatas sesuai dengan rumus f=(koefisien gesek).M --> f= gaya gesek ; M=massa

2. WC duduk terlalu tinggi dan berbahaya bagi orang yang phobia pada ketinggian. Dia bisa mabuk udara saat e'ek. Bisa bahaya tuh. Lanjut, semakin tinggi pohon itu, semakin besar terpaan angin yang dia terima. Sama halnya dengan WV duduk, dengan posisi yang tinggi, terpaan angin yang kita terima sangat besar. Membuat kita rawan terjatuh.
Sesuai dengan hukum Newton, F=M.a <=> W=M.g <=> F=M.g --> a=V/t --> t= s/v -->F=M(v/t)
Begini analisanya, katakanlah WC duduk anda setinggi semakin lama jatuh ke permukaan lantai dan semakin tinggi pula percepatannya. Nah semakin tinggi percepatan, semakin tinggi pula kecepatan. Sebanding dengan kecepatan, tumbukan pun semakin keras dan besar. Intinya, semakin tinggi tempat kita, semakin sakit jatuhnya.-->yang jatuh bukan e'eknya, tapi kita yang jatuh.

Itu teoryku tentang keburukan WC duduk oleh oCHy berdasarkan teory Newton...
Pasti Sir Newton bangga padaku dan aku harus mendapat Nobel atas penemuanku ini.

Selain itu aku juga pernah curhat ama seseorang *yang lebih memilih jongkok daripada duduk* tentang penggunaan WC duduk di kehidupan sehari hari.
Aku bertanya beberapa hal.
Macam study kasus gitu.
Jadi ceritanya aku tanya sama orang itu, "Kalo anda sedang berhasrat untuk melakukan tugas suci *e'ek* tapi yang ada di hadapan anda adalah WC duduk sedangkan anda sendiri pemegang aliran pembudayaan WC jongkok, apa yang anda lakukan??"
Dengan tegas dan tangkas serta sedikit beringas dia menjawab, "Wa, nek aku ya tetep tak penek kui WCne, tak pancik tetepan".
Ternyata dia orang jawa sodara sodaraku....
Ha???
Apa??
Oh,,, kalian ga tau artinya ya..
Ok, jadi katanya, Wah, kalo aku ya tetep saya panjat WC itu dan tetap nagkring.
Kurang lebih seperti itu.
Hm...
Ternyata dia benar benar memegang teguh asas WC jongkok...

Aku coba menganalisa pernyataan dia.
Dan akhirnya aku menemukan jawaban dari pertanyaan ku itu sesuai pemikiranku.
Saat dalam kondisi seperti itu, aku tidak akan langsung mengambil keputusan.
Aku akan berpikir sejenak di kamar mandi.
Aku analisa dulu...
Setinggi apakah WC duduk itu. bagaimana luas penampangnya dan bagaimana koefisien gesek pada penampangnya.
Jika ternyata WC duduk itu terlalu tinggi, luas penampang relatif sempit dan koefisien gesek sangat kecil, maka aku harus bertindak bijaksana, yaitu dengan berat hati, aku musti melakukan pose duduk saat e'ek.
Aku ga mau aja kalo tetep nekat jongkok di WC duduk, bisa jatuh kan.-->sesuai analisaku
Dan jika terjatuh, hm,,, susah dibayangkan.. *e;ek akan berceceran kemana mana*

Argh....
Sudah cukup berbicara teory ini...
E'eknya udah ga ketok pintu lagi, udah ga gedor gedor pintu lagi...
Tapi e'eknya udah mau dobrak pintu aja...
Asli, e'eknya mau keluar...
Caps dulu ya...

Bye, Chuik............

Wassalamualaikum...

NB : Postingan ini bukan bermaksud membahas hal yang kotor, tapi ada ilmu fisika di dalamnya...
Selain fisika ada juga petuahnya... Jangan menilai suatu karya dari satu sisi saja. Coba lihat dari sudut pandang yang lain, sudut pandang yang tidak biasa...
Maaf dan terima kasih..

Cinta Atau Nafsu???

Assalamualaikum..

Pernah punya pasangan???
Pacar gitu??-->padahal tu ga ada di ajaran agama
Eniwey, kalo iya, berarti udah pernah ngerasa sayang dan di sayangi ama orang lain selain keluarga dong???
Ga termasuk yang cuma maen maen ama pasangan sementaranya itu.

Postingan aku mau bahas tentang hal itu.-->hubungan spesial.
Aku bahas setau aku aja ya plus pengalaman pribadi.

Hmm,,,

Seingatku dulu waktu aku punya hubungan yang seperti itu rasanya pasangan kita tuh orang yang utama bagi kita.-->setelah keluarga tentunya
Dalam keseharian kita, dia tu berpengaruh banget.
Ga ada dia rasanya macam ada hal yang ga lengkap di hari hari yang kita lalui.
Setitik waktu tanpanya bagaikan seribu tahun tanpa perhatian.
Seribu tahun tanpa semangat.
Mungkin terkesan lebay, tapi itu yang kurasakan saat aku masih punya hubungan macam tu.
Hubungan yang ga jelas.
Rasa c*n*a yang semu.

Eniwey, mungkin bagi yang masih punya hubungan macam itu, ngucapin "aku c*n*a kamu"tu merupakan hal yang wajar.
Tapi apa benar hal yang kalian katakan tu nyata?
Apa kalian benar benar udah ngerasakannya??
Darimana kalian tau kalo yang sedang kalian rasa tu ,erupakan "c*n*a"?
Udah yakin??

Dulu aku juga pernah bilang macam tu.
Tapi ya ga sering2 amat. Paling kalo ada event tertentu aja.
Dan asli, dulu aku ga tau tu rasa bener bener ada ato ga.
Masalahnya aku sendiri belum tau ama definisi dari rasa itu.

Go on.
Beberapa waktuyang lalu aku sempat dapet materi dari suatu buku.
Menurut buku itu, banyak remaja yang menganggap dirinya udah ngerasain yang namanya c*n*a, selain rasa cinta terhadap Alloh.
Tapi rasa yang ada itu hanya hal yang maya.
Mereka belum bisa merasakan hal yang hakiki dan murni dari c*n*a itu sendiri.-->aku juga ga tau.
Yang mereka rasakan saat itu hanya sebuah nafsu yang mengatasnamakan c*n*a.
Yup, jadi saat kita mengatakan "aku c*n*a kamu" mungkin sama artinya dengan "aku nafsu sama kamu".
Mungkin seperti itu.-->just my opinion

Aku bilang seperti itu, karena, jujur dulu aku ngerasa seperti itu.
Apa semuanya juga ngerasa seperti itu??
Atau hanya aku aja yang bersifat hina seperti itu??
Yang masih mengkedepankan nafsu daripada rasa memiliki yang tulus??
Hanya kita sendiri yang tau, bahkan pasangan kita pun juga tidak tau hal yang sebenarnya.

Ok, kita semua adalah manusia biasa yang ga bisa luput dari kesalahan.
Wajarlah jika kita merasakan nafsu yang berkedok c*n*a.
Toh kita diciptakan dengan memiliki nafsu.
Tapi alangkah baiknya jika kita tidak mengumbar nafsu itu..
Hehe, kata aku sih bilang "aku c*n*a kamu" tu sama aja ngumbar nafsu.-->bagi yang belum mengerti makna cinta secara menyeluruh
Mari sama sama jaga diri ya.
Jangan terjebak ama nafsu, kasian tuh cinta yang murni kalo nama baiknya terus terusan di rusak ama nafsu.

Jatuh c*n*a.
Berjuta rasanya.
Nanana nanana nanana.....
Nanana.....

Ga tau liriknya.
Hehehe,,,

Kembali ke hubungan yang rumit itu.
Rasa yang sejuta itu bisa berbalik secara drastis dan dalam waktu yang singkat.
Dalam hubungan itu pasti kita punya impian yang muluk muluk.
Tapi saat impian yang melambung tinggi itu ga kesampaian, apa yang kamu rasain?
Bisa jawab sendiri kan.

Kalo aku pribadi, saat aku ditinggalkan ama pasangan semu ku itu, aku langsung down buanget, sampe masuk rumah sakit.-->ok, aku lebay banget tuh
Tapi ya gitu kejadiannya.
Hari itu merupakan titik balik dari 3 taun hubungan kami.
Saat terucap kata yang ga ingin aku dengar, terlintas semua kenangan manis yang dilalui bersama.
Sampe sekarang masih terlintas hal itu.
Tapi apa untungnya aku ingat ingat hal itu lagi.
Toh, bagi aku itu merupakan suatu berkah.
Pasti bagi dia juga berkah.
Logikanya gini, dengan kami berpisah, masing masing dari kami bisa lebih fokus dalam hidup masing masing, udah ga terforsir ama pasangannya.
Selain itu, itung itung merupakan hal yang bisa membendung kita buat ga nambah dosa.-->udah numpuk banyak nih, jangan tambah lagi
Kalo ama dia kan pikirannya nafsu melulu, dah dosa kan itu, nah sekarang musti ditinggalkan tu pemikiran macam itu.

Ternyata dulu tu aku benar benar terpuruk.
Sekarang??
Ya masih juga tapi dah merintis langkah untuk bangkit dari keterpurukan.-->nge-less aja nih,,,

Ok, sekarang saatnya menyusun penutup dari postingan kali ini.
Hm,,,
Gimana ya???
Aku belum bisa buat penutup nih....

Gini aja.
Bagi teman teman yang masih punya rasa itu, hayuk sama sama mencoba dengan sepenuh hati untuk keluar dari belenggu nafsu yang berkedok c*n*a.
Kita masih terlalu cepat dalam mengenyam rasa itu.
Secara emosi kita memang menantikan rasa itu, tapi apa mental dan logika *akal sehat* kita bisa menyeimbangkan hal itu?
Jangan sampai kita memakan bumbu sebelum memakan sayurnya.
Lebih nikmat kalo kita makan sayur yang berbumbu.
Saat sayur sudah matang dan siap disantap.
Entah maksudnya apa, tapi yang keluar itu sih kata katanya.
Masih ingat sekilas ama materi di buku yang pernah aku baca.

Sekian dulu aja deh.
Berkali kali aku sampaiin, kalo ada temen temen yang punya pendapat tentang tulisan ini, silahkan beri komentar, mari kita diskusikan bersama.
Dengan berdiskusi, isyaAlloh kita bakal tau kebenaran yang ada.
Amin..

Makasih udah baca unek unek dari oCHy ini.

Wassalamualaikum,,,

Impian Dan Kegagalan

Assalamualaikum,,

Impian dalam Tulisan

Angan membumbung tinggi..
Jari mulai menari.
Menuang isi dalam hati.

Menulis dengan hati.
Tetap jujur walau terkadang pilu.
Karya yang abadi.
Tak jarang dianggap angin lalu.

Ini jalanku.
Meski ku temui aral nan berliku.
Dan arah yang terkadang semu.
Demi impian ku.
Raga ini akan menulis dan terus maju.



Puisi yang aneh.
Lha bingung mau nulis opening yang macam apa, ya udah bikin puisi kilat tapi tetap dari nurani.
Judul “Impian dalam Tulisan” aku pake karena aku pingin sukses dengan menulis.
Sebenarnya ga cuma dari nulis sih pengen aku.
Hehehe...

Impian.
Itu hal yang wajib dimiliki oleh calon calon orang sukses seperti kita ini.*amin...*
Karena orang yang berani bermimpi merupakan orang yang berani maju.
Dengan mimpi kita jadi punya terget dan tujuan hidup.
Dengan mimpi kita memiliki alasan mengapa kita harus berusaha.
Dengan mimpi hati ini tidak akan hampa tanpa cita.
Mari bermimpi menjadi orang yang berguna bagi orang lain.

Tapi.
Kita tidak bisa memasak mie instan hanya dengan memikirkannya.
Kita tidak bisa hanya bermimpi dan menunggu kesuksesan datang kepada kita.
Ingat, jangan pernah menunggu suatu hal terjadi pada kita tapi buatlah agar hal datang dan terjadi pada kita.

Pertama tama kita harus punya niat, impian dan metode untuk maju.
Lantas kita harus berusaha mewujudkan niat itu.
Berusaha meraih impian itu.
Berusaha dengan metode yang tepat, cepat dan efisien.

Tak jarang kita ketemu jalan buntu saat mencari alamat seseorang.
Tak jarang kita kena macet saat bepergian.
Tak jarang komputer kita kena virus.
Tak jarang kita nge-blank saat menulis.

Maksudnya, mungkin saja kita gagal pada percobaan pertama
Padahal kita sudah memilih jalan yang benar, tapi kenapa masih gagal?.
Akankah kita menyerah pada keadaan itu?
Pecundang akan mempersiapkan segalanya dengan cukup baik, tapi akan putus asa pada kegagalan yang dia terima.
Apa kita pecundang?
Tentu tidak, saya sudah minum combantrine.

Coba renungkan.
Kemenangan tanpa rintangan adalah hampa.
Karena rintangan rintangan itulah yang mewujudkan kemenangan.
Bukan prestasi jika hanya melintasi jalanan yang halus.

Ibarat kata, mimpi adalah draft tulisan yang kita buat.
Blog adalah usaha kita mewujudkan draft itu.
Dan komen adalah hasil yang telah kita capai.
*hahaha*

So, go confidently in the direction of your dreams.
Live the life that you have imagined.

Seni Menulis

Assalamualaikum,,

Nulis nulis....

Sejak gabung di dunia blog *ce'ile bahasanya....*, hari hariku udah ga sepi lagi.
Dulu selesai kuliah biasanya aku ke markas KSR.
Tapi sejak 3 bulan lalu aku dah jauh dari mereka.
Selama itu pula aku sering kesepian ga tau mau ngapain.
Paling paling aku maen game, tapi lama lama aku sadar kalo aku bego banget dalam hal ngegame.
Sering dipecundangi.
So, aku jadi males ngegame.
Kalo ga maen game, aku sering putar putar pake Jupix *jupiterku* keliling bandung dan sekitarnya.
Pernah juga pas lagi suntuk, aku ama Jupix putar putar sampe Tegal.
Ekstrim banget kan.
Berhubung keuanganku sering terganggu gara gara touring ga jelas gitu, aku menghentikan kebiasaan keluyuran itu.

Setelah jauh dari ketiga hal itu, setelah pulang kuliah hari hariku jadi ngebosenin.
Selesai kuliah paling cuma tidur tiduran.
Paling banter maen ke tempat temen.
Lama lama bosan juga.

Mikir.
Akhirnya aku mikir, aku ga boleh ber leha leha gini terus.
Setelah selesai kuliah aku harus ngisi waktu dengan hal yang positif, bermanfaat dan produktif.
Dengan susah payah kini aku punya beberapa kegiatan ngisi waktu kosong.
1. Belajar ama anak anak TPA tiap Sabtu malem. *macam tentor gitu*-->berpahala
2. Menghatamkan Al-Quran.-->butuh kerja keras
3. Nulis nulis buat blog.-->macam ini
4. Belajar sepeda.-->ya, aku baru belajar.

Hal hal itu sangat bermanfaat bagi kehidupanku sekarang ini.

Mantab.....

Dari beberapa hal itu yang paling dominan tu nulis.
Mulai dari nulis buat blog.
Ngerapiin catatan kuliah ku.
Sampe nulis macam cerita tentang perjalanan hidupku di Bandung ini.
Tapi khusus yang terakhir tu ga aku posting.
Aku pengen cuma aku dan mamaku yang tau hal itu.

Eniwey, sekarang hampir tiap waktu kosong aku berlatih seni merangkai kata.
Yup, aku pernah baca suatu buku yang menjelaskan bahwa menulis itu merupakan seni.
Buku ini berjudul "Seni Mengukir Kata" karya "Dr. Mulyadhi Kartanegara".
Kenapa bisa disebut seni?
Dalam buku itu dijekaskan bahwa banyak orang yang ingin ato gemar menulis, tapi hanya sedikit yang bisa menguraikan ide idenya secara runtut, lengkap dan menarik.
Untuk itu, kita perlu mempelajari hal hal yang berkaitan dengan menulis.
Mungkin yang dianggap seni menulis adalah "sebuah tatanan prinsip dan cara cara yang digunakan dalam melakukan seperangkat kegiatan, dalam hai ini menulis".
Berdasarkan penjelasan di atas kita harus melatih seni melukis kita untuk bisa menulis yang efektif.
Hal hal yang perlu kita latih antara lain prinsip prinsip menulis yang berupa kejujuran, komitmen pada kebenaran, motivasi yang benar, penguasaan tata bahasa dan gaya serta kemampuan menyusun pikiran secara runtut.
Di samping itu kita juga perlu mempelajari metode menulis tanpa beban.

Sungguh buku yang sangat menggugah hati untuk memahami, menguasai dan menerapkan semua materi yang ada pada buku tersebut.

Jalanku untuk menjadikan menulis sebagai seni itu masih jauh.
Kini aku masih menanggap menulis sebagai pekerjaan mengisi waktu luang.
Belum terlalu fokus untuk benar benar menulis.
Tapi semua itu akan ku latih.
Targetku, pada semester mendatang aku harus sudah bisa menulis. Benar benar menulis sebagai seni.
Harus bisa!!!

Ok, go on.
Tadi aku dapat kata kata yang dalem banget dari sebuah buku yang kubaca.-->katanya untuk jadi penulis musti diawali dengan mengembangkan budaya membaca.
Kata katanya gini "Are you bored with your life? Then throw your self into some work you belive in with all of your heart, live for it, die for it, and you will find happiness that you had thought could never be yours".
Sungguh dalam dan menohok kata katanya.
Intinya saat kita bosan dengan kegiatan kita yang monoton, maka larutkanlah diri kita pada suatu tindakan yang kita gemari.
Tindakan yang selalu kita lakukan dengan sepenuh hati.
Dengan begitu kita bisa bersungguh sengguh dan fokus dalam melakukan hal pilihanmu itu.
Semakin bersunguh sungguh, IsyaAlloh hasil yang kita peroleh juga semakin mendekati sempurna *ga ada yang sempurna*.
Contoh bodohnya mungkin saat kita makan.
Rasa nikmat makanan akan lebih kita rasakan saat kita benar benar berniat untuk makan.
Kalo kita sedang "pup" sambil makan roti, coba bayangkan gimana rasanya.
Emang sih, contohnya ga masuk akal banget, tapi kaliian bisa mencari contoh sendiri, yang lebih baik dari contoh yang saya berikan tentunya.
Inti dari "wejangan" itu adalah, lakukan kegiatan yang kau suka *kegiatan positif* dengan sungguh sunggu untuk mengisi waktu luangmu.
Menurut aku seperti itu.
Kalo ada teman teman yang berpendapat lain, silahkan hubungi saya lewat ChatBox atau melalui e-mail.

Terima kasih telah membaca unek unek aku ini.
Semoga ada manfaat yang bisa teman teman peroleh dari tulisan ini.

Wassalamualaikum...

The Beginning

Assalamualaikum,,,

Alhamdulillah blog ini bisa muncul...
Setelah beberapa jam membuatnya...
Tak terhitung kata kata yang kami *ochy dan amy* semburkan saat berdiskusi dalam perancangan blog ini..
Tapi kami lalui itu semua dengan hati yang tulus, tabah dan berjiwa besar...-->sebesar perutku..

Bagi kami blog ini terasa spesial..
Bukan.
Bukan karna pake telur plus kornet,,,
Ini blog, bukan nasi goreng..
Blog ini terasa spesial karena dibuat dengan bumbu kasih sayang yang berkoporkan ke-Imanan...
Semoga rasa itu suci dan tetap dalam ridho-Nya...

Selain itu, blog ini juga bukan blog biasa...
..BBB..
Kenapa oh kenapa???
Karena ya,,,
Blog ini dibuat atas dasar konjugasi pikiran dua orang gila yang terbentang di dua benua yang berbeda..
Gini maksudnya..
Blog ini aku buat di Mitte, Jerman..
Yup..
Sekarang aku lagi di Jerman..
Sedangkan si Amy lagi di Bandung...
Sejak jaman Colombus pipis berdiri ampe J.P. Coen pup sambil jongkok, yang namanya Jerman tu di Eropa dan Indonesia di Asia...
Jadi...
Bagi kaian yang berkunjung di blog ini pasti bisa merasakan aura musim panasnya Jerma...
Yak... Sekarang jerman sedang menuju musim panas...
Sungguh kering dan Lembab...
Cocok digunakan untuk backpacking....

Ok,,,
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya bagi kami untuk membuat blog..
Tapi ini halaman baru dari kisah kami...
Mencoba menutup semua yang lalu dan membuka lembaran baru..

Gaya penulisanku yang sekarang sedikit barbeda dengan blog pertama..
Dulu aku nulis tu meledak ledak, gila, penuh humor dan kasar...
Di blog ini, blog yang lebih serius, aku mau coba hal baru.
Aku mau nulis dengan gaya yang meledak ledak, gila, penuh humor, kasar dan ber melow melow ria....
Hehehehe...

Semoga blog yang ini bisa jadi penjembatan menuju impian kami yang telah terukir tegas di hati..

Amin...

Gini dulu ah..
Eh, dari blog yang dulu ama yang sekarang aku masih belum bisa buat penutup yang bagus...
*perasaan semua tulisanku ga ada yang bagus deh...*

Bye dulu ah, chuyk....

Wassalamualaikum,,